Hallonusantara.com || GARUT- Masih dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77 Kodim 0611/Garut selain menggelar acara jalan santai, senam, lomba untuk anak-anak hingga dewasa, tidak luput hadir para pemain sinetron suparman rebound serta mengundang para pecinta seni dan budaya yang tergabung di paguyuban lingkungan anak Sunda yang sering di sebut LINGAS. Sabtu, (27/08/2022).
Dalam kesempatan tersebut Dandim 0611/Garut Letkol Czi Dhanisworo, S. Sos,berpesan agar generasi muda tidak melupakan akar budaya bangsa. Generasi penerus bangsa tidak boleh kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
“Kita ingin agar kebudayaan menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa, menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nilai-nilai kebangsaan anak didik kita,” tuturnya.
Di tengah-tengah suasana penuh suka cita dalam memeriahkan HUT RI ini para peserta yang hadir pun merasa bangga dan gembira serta penuh ketegangan melihat aktraksi seni budaya yang ditunjukan oleh paguyuban lingkungan anak Sunda. Sebagai perkumpulan para pencinta seni dan budaya Sunda.
Aki Semar selaku ketua umum DPP berharap acara ini terus berkelanjutan sebagai wujud dalam melestarikan seni budaya yang ada ditataran Sunda Jawa Barat.
Humas Paguyuban LINGAS Soni Kusdinar menyampaikan kepada awak media ketika di konfirmasi mengucapkan rasa Terima kasihnya.
“Kami ucapkan Terima kasih kepada kodim 0611/Garut yang telah mengundang kami para pecinta seni budaya Sunda yang terhimpun di paguyuban lingkungan anak Sunda dan kami merasa bangga serta penuh rasa hormat kepada kodim 0611/Garut yang telah peduli dan memperhatikan seni budaya Sunda,Ini merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa, artinya kodim 0611/Garut betul-betul berpartisipasi dan mensupport seni budaya Sunda ini untuk terus lestari dan berkembang pada generasi muda,”ucap Soni.
Begitupun disampaikan oleh Sekjen Umum Paguyuban LINGAS Ridwan, ST. Tujuan Pemajuan Kebudayaan
UU PEMAJUAN KEBUDAYAAN menempatkan kebudayaan sebagai haluan pembangunan nasional,Karena mencakup segenap sistem kehidupan sosial di Indonesia.
“kebudayaan sepantasnya ditempatkan sebagai garda terdepan dalam kehidupan berbangsa. Kebudayaan semestinya tidak dipandang sebagai salah satu sektor pembangunan, tapi justru sebagai tujuan dari semua sektor pembangunan,”jelasnya.
Selain sebagai tujuan, kebudayaan adalah pondasi pembangunan. Kebudayaan mendorong pembangunan dengan cara membentuk mentalitas dan wawasan masyarakat yang diperlukan bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kebudayaan juga memberdayakan pembangunan, karena menghadirkan sikap dan perspektif yang mengutamakan keselarasan antara manusia dan lingkungannya. Sikap dan perspektif berlandaskan kesadaran budaya akan menjaga pembangunan, sehingga tidak menguras habis kekayaan alam ataupun meminggirkan kaum lemah demi akumulasi ekonomi bagi segelitir orang.
Ridwan menambahkan Singkat kata, “Pemajuan kebudayaan nasional berdampak terhadap banyak sektor kehidupan. Ia berpengaruh terhadap kepribadian, ketahanan, kerukunan, dan kesejahteraan bangsa. Oleh karenanya, proses perumusan undang-undang menyepakati sepuluh prinsip sebagai panduan, yang terangkum pada Pasal 4 UU Pemajuan Kebudayaan, supaya upaya pemajuan kebudayaan tidak memicu pertikaian dan penindasan yang mengancam keragaman masyarakat, yang merupakan identitas bangsa Indonesia.”Pungkasnya. (Agus)