Hallonusantara.com || BANDUNG – Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Oleh karenanya sekolah diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk peserta didik menimba ilmu, Kamis (15/09) 2022.
Namun pada kenyataannya masih ada saja permasalahan perundungan di sekolah, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis.
KPAI membeberkan sejumlah kasus Kekerasan pada anak di sejumlah daerah saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar. Selama tahun 2022, KPAI turut merekap sejumlah kasus kekerasan berupa perundungan dan kekerasan fisik, baik yang dilakukan oleh pendidik maupun sesama peserta didik.
Pada Januari 2022, terdapat seorang guru olahraga di salah satu SMPN di Kota Surabaya melakukan kekerasan terhadap salah satu siswanya di depan kelas saat pembelajaran. Hal itu diabadikan langsung oleh salah seorang siswa oleh ponsel genggamnya.
Belum lama ini dugaan adanya tindak kekerasan yg dilakukan tenaga Pendidik terjadi di SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Menurut Informasi yang di dapat Hallonusantara.com menyebutkan bahwa dugaan adanya tindakan kekerasan tersebut berawal dari obrolan siswa di group sekolah, yang merujuk pada salah satu Pendidik, sehingga ada 7 siswa yang dinyatakan melakukan pelanggaran berat dalam aturan sekolah, namun sangat disayangkan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan seorang pendidik.
Saat Hallonusantara.com ingin mengkonfirmasikan kejadian tersebut kepada Pihak sekolah SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada Kamis (16-09-2022), Satpam Penjaga sekolah menerangkan bahwa tidak bisa diganggu sehubungan lagi ada rapat Dinas.
Sementara itu ‘Dahyar’ selaku Kepala Cabang VIII Dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat, ketika ditemui di Kantornya mengatakan, bahwa pihaknya berterima kasih dengan informasi ini dan langsung menyuruh salah satu stafnya untuk menelepon Pihak sekolah, dalam sambungan telepon tersebut pihak sekolah mengatakan bahwa berita/informasi tersebut hoax dan lagi di investigasi. (Enggal.SW)