Pemerintahan

Respon Cepat DLH Tangani Aduan Sampah Menumpuk di TPS

×

Respon Cepat DLH Tangani Aduan Sampah Menumpuk di TPS

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com|| SUBANG, JABAR- Timbunan sampah yang berada di TPS baik di kota maupun di pedesaan di wilayah  Kabupaten Subang,  tersebut telah diangkut oleh petugas kebersihan DLH Kabupaten Subang,(26/05/22).

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang  merespon cepat aduan masyarakat terkait menumpuknya sampah yang berada di  Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden.

Rohimat sebagai ketua Rw.07 Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden  menuturkan.

“Begitu mendapat laporan pengaduan dari masyarakat yang merasa terganggu akibat menumpuknya sampah di TPS tersebut pihaknya segera merespon cepat melaporkan kepada kepala dusun dan kepala dusun memberitahukan kepada kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Subang untuk segera di angkut dan di nolkan kembali serta meminta jadwal pengangkutan dalam satu minggu dua kali pengangkutan sampah,”ujarnya.

“Dan alhamdulillah Kepala Dinas Lingkungan Hidup H.Hidayat segera merespon dengan cepat,sebagai wujud subang jawara nata dalam bidang kebersihan,” Tambahnya.

Sementara lanjut H.Aceng sebagai tokoh agama yang berada di sekitar TPS merasa alhamduliah bahwa sampah berada di TPS dusun 3 Rancabogo Desa Sukamulya.

“Alhamdulillah sekarang sudah bersih dan tidak  bau terhadap lingkungan setempat, apa lagi kepala dinas LH H.Hidayat orangnya ramah tamah dan bermasyarakat,dan saya pernah lihat H.Hidayat itu seorang Ustad dan pernah dakwah di pasar inpres Pagaden Kalau ga salah dia pernah menjabat sebagai Kadis disperindagsar,jadi tau   dari gama maupun dari agama bahwa kebersihan itu sebagain dari iman,” ucapnya

Hal senada di ungkapkan oleh Kepala Desa Sukamulya Amar melalui kepala dusun 3 Rancabogo Asep Warsadi.,S.I.Kom

“Mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola sampah, terutama sampah rumah tangga. Salah satu upayanya adalah dengan memilah sampah yang bernilai ekonomi seperti kertas, kardus, hingga kemasan plastik untuk disetorkan ke bank sampah. Sedangkan untuk sampah organik, terutama sisa makanan dapat diolah menjadi pupuk organik dengan sistem magot yang bisa  dibuat di halaman rumah,”imbuhnya.

Untuk selanjutnya kami telah bekerjasama dengan Dinas LH untuk kerjasama untuk mengadakan pelatihan tentang budidaya magot.

“Untuk Binatang yang berjenis Belatung atau magot juga dapat dimanfaat untuk mengurai sampah organik sisa makanan, sayur dan buah-buahan. Dari sini ada nilai ekonomi yang bisa didapatkan dari budidaya magot. Magot yang kaya protein ini sangat laku di pasaran untuk pakan ikan, ayam, ataupun burung,”(Juhana/Asep).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.