Hallonusantara.com || SUMEDANG – Momen pergantian tahun bagi umat Islam adalah saat yang penuh makna, dimana refleksi dan harapan baru bersatu dalam do’a untuk memulai lembaran baru. Do’a akhir tahun dan awal tahun memiliki makna spiritual yang dalam menjadi sarana untuk memohon ampunan, perlindungan, serta keberkahan dalam menjalani tahun yang akan datang.
Dikatakan ketua Rukun Wargi Sumedang ( RWS ) cabang Sumedang, RD. Supriatna Avip, bahwa tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan dengan Sang Pencipta, tetapi juga menjadi langkah awal untuk introspeksi diri dan memperbanyak amal kebaikan.
” Selain menjadi momen refleksi diri, doa’ ini juga merupakan permohonan ampunan dan harapan untuk memulai tahun baru dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, ” ucap Avip, kepada Hallo Nusantara, 31 Desember 2024.
Supriatna Avip menyampaikan, ziarah akbar dan doa bersama dilaksanakan di komplek pemakaman Pangeran Santri yang terletak di pasarean, kelurahan Sumedang Utara, yang mana Pangeran Santri merupakan salah satu sosok yang menyebarkan agama Islam hingga ke seluruh penjuru kerajaan Sunda kala itu, termasuk kerajaan Sumedang Larang didalamnya.
” Pangeran santri merupakan cucu dari Sunan Gunung Djati dari gari ibu. Sementara dari garis ayahnya yang bernama Pangeran Pamekasan adalah cucu dari Syekh Maulana Abdurahman atau Pangeran Panjunan dan cicit dari Syekh Datuk Dzatul Kahfi dari Cirebon, ” jelas Avip.
Dengan dilakukannya kegiatan ini lanjutnya, dengan memperbanyak doa’ kita berharap setiap langkah yang kita ambil mendapatkan ridho dari Allah SWT.
” Dengan berdoa, mengajarkan umat Islam untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, meminta pertolongan dari segala keburukan, memohon dilancarkan rezeki, kesehatan, serta keselamatan dunia dan akhirat, ” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan ziarah akbar dan doa bersama, selain Rukun Wargi Sumedang, turut serta dari kalangan Yayasan Pangeran Sumedang, dan dipandu oleh para tokoh serta pemuka agama, diantaranya ;
1. H. RD. Dede Haidar ( Ketua Yayasan Pangeran Sumedang/ YPS )
2. RD. Supriatna Avip ( Ketua RWS cab. Sumedang )
3. Al Ustadz Ahmad Syarif Hidayat ( Mama Gelewing )
4. KH. MA. Syarifuddin Ar Rusydi ( Mama Cikole )
5. serta para ulama, Habaib dan para anak cucu Pangeran Santri lainnya.
(Agus HD)
