Peristiwa

RSUD Bayu Asih Tangani Puluhan Korban Keracunan di Sukatani

×

RSUD Bayu Asih Tangani Puluhan Korban Keracunan di Sukatani

Sebarkan artikel ini

Hallonusnatara.com || PURWAKARTA – Keracunan masal kembali terjadi di Kabupaten Purwakarta, pada Minggu 05 Mei 2024 lalu. Kali ini, menimpa sekitar 121 warga Kampung Sukamulya, Desa Pasir Munjul, Kecamatan Sukatani. Ratusan warga ini diduga keracunan setelah menyantap hidangan di acara hajatan.

Informasi yang dihimpun awak media, ratusan warga ini awalnya mengalami gejala mual, muntah, pusing, diare, dan sesak nafas setelah menyantap hidangan di acara khitanan salah seorang warga. Gejala tersebut, mereka alami saat memasuki waktu Maghrib.

Sejak saat itu, belasan ambulans desa pun lalu lalang membawa pasien untuk dilarikan ke puskesmas dan klinik terdekat, hingga ada yang terpaksa harus dilarikan ke RSUD Bayu Asih karena mengalami gejala serius.

Plt Direktur RSUD Bayu Asih, dr Tri Muhammad Hani menjelaskan, ada sekitar 27 pasien keracunan yang dilarikan ke RSUD. Sampai saat ini, ada beberapa pasien di antaranya masih menjalani pemeriksaan medis. Salain itu, ada tujuh warga harus menjalani rawat inap, dan sisanya menjalani rawat jalan.

“Jumlah korban yang dibawa ke RSUD Bayu Asih ada sebanyak 27 pasien. Terdiri dari 21 pasien dewasa dan 6 pasien anak-anak,” ujar dokter Hani.

Ia menjelaskan, seluruh pasien keracunan ini hampir seluruhnya mengalami gejala serupa. Yakni, merasa mual, pusing dan lemas. Adapun untuk pasien yang saat ini harus menjalani rawat inap, itu ada 6 pasien dewasa. “Ada sebagian pasien terpaksa harus menjalani rawat inap karena mengalami sesak nafas,” jelas dia.

Dokter Hani menambahkan, selain fokus penanganan para korban, saat ini pihaknya juga akan melakukan pengambilan sampel makanan yang diduga membuat ratusan warga keracunan untuk diperiksa lebih lanjut.

“Untuk saat ini, dugaan dari makanan hajatan sunatan, jenis makanan apa saya belum dapat info lebih lanjut ada beberapa tim pengambilan sampel nanti bisa dicek terlebih dahulu,” demikian dokter Hani.

(Asmadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.