Hallo Nusantara|| Bekasi – Warga Kampung Bugel Salam Baru, khususnya jamaah Mushola Al-Mubarokah, RT 001/001, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, terlihat antusias dalam melaksanakan peringatan Nisfu Sya’ban pada malam ini (13/02). Dari berbagai usia, baik pria maupun wanita, berbondong-bondong memenuhi mushola untuk melaksanakan sholat berjamaah dan pengajian.
Acara ini dipimpin oleh salah satu tokoh setempat, Jhody Pramboza, yang dikenal sebagai sosok pemuda yang aktif dalam kegiatan keagamaan di kampung tersebut. Dalam keterangannya, Jhody menyebut bahwa setelah sholat dan pengajian Nisfu Sya’ban, warga memiliki tradisi unik, yakni saling bermaafan layaknya perayaan Idul Fitri.
“Ini bukan hal baru di sini. Sejak awal kampung ini dibuat sekitar tahun 90-an, setelah sholat dan pengajian, warga selalu saling meminta maaf. Tradisi ini terus dijaga turun-temurun,” ujar Jhody.
Dalam kesempatan yang sama, seorang pemuka agama setempat, Ustaz Dedi Junaedi, turut memberikan tausiyah mengenai sejarah dan makna peringatan Nisfu Sya’ban. Kepada Hallo Nusantara, ia menjelaskan bahwa Nisfu Sya’ban merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam, karena diyakini sebagai malam ketika catatan amal manusia diangkat dan digantikan dengan yang baru.
“Malam Nisfu Sya’ban adalah waktu yang penuh berkah. Banyak ulama mengatakan bahwa pada malam ini, Allah mengampuni dosa hamba-Nya yang memohon ampunan dan mengabulkan doa-doa mereka,” jelas Ustaz Dedi Junaedi.
Selain ibadah dan pengajian, suasana keakraban dan kekeluargaan sangat terasa di Mushola Al-Mubarokah. Para jamaah saling berjabat tangan dan meminta maaf, mempererat hubungan antarwarga. Tradisi ini menjadi momen refleksi diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan yang tinggal beberapa pekan lagi.
Dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang kuat, warga Kampung Bugel Salam Baru terus melestarikan tradisi Nisfu Sya’ban sebagai bagian dari kehidupan religius mereka. (Asep Hasanudin)













