Peristiwa

Duka di Mande: Seorang Pria Diduga Depresi Nekat Terjun dari Tower Setinggi 100 Meter

119
×

Duka di Mande: Seorang Pria Diduga Depresi Nekat Terjun dari Tower Setinggi 100 Meter

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com || CIANJUR – Duka mendalam menyelimuti warga Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, setelah seorang pria ditemukan tewas usai nekat melompat dari atas menara tower setinggi sekitar 100 meter pada Jumat siang (18 Juli 2025).

Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 13.40 WIB dan sempat menghebohkan warga sekitar serta para pengguna jalan yang melintas di dekat lokasi kejadian. Beberapa saksi mata menyebutkan, mereka sempat melihat korban berdiri di atas tower dalam kondisi gelisah sebelum akhirnya terjatuh.

Tim Kepolisian Sektor Mande yang menerima laporan dari warga segera menuju lokasi bersama tim medis. Namun nahas, saat petugas melakukan pemeriksaan di tempat, korban dinyatakan telah meninggal dunia akibat luka parah yang dideritanya setelah jatuh dari ketinggian.

Kanit Reskrim Polsek Mande, Iptu Suhaelmi, dalam keterangannya kepada wartawan menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan identitas lengkap korban.

“Menurut keterangan awal dari keluarga dan warga, korban diduga mengalami tekanan psikologis atau depresi yang cukup berat dalam beberapa waktu terakhir. Namun, kami masih mengumpulkan data dan bukti lainnya untuk memastikan motif di balik aksi nekat ini,” jelas Iptu Suhaelmi.

Meski identitas resmi korban belum diumumkan secara publik, informasi sementara menyebutkan bahwa korban merupakan warga asli Kecamatan Mande.

Setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk dilakukan pemeriksaan medis lanjutan serta proses identifikasi secara resmi oleh pihak berwenang.

Keterangan gambar: Korban yang loncat dari tower ketinggian 100 meter.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait insiden ini. Selain itu, mereka mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental orang-orang terdekat, terutama jika menunjukkan tanda-tanda stres atau depresi.

“Kami mengingatkan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam mendeteksi dan memberikan dukungan kepada mereka yang sedang mengalami tekanan batin, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tambah Iptu Suhaelmi.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian.

(Bet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses