Daerah

Warga Kampung Balakang RT 01 RW 01 Bersatu Menolak Relokasi PKL: Mencari Solusi Yang Lebih Bijak

67
×

Warga Kampung Balakang RT 01 RW 01 Bersatu Menolak Relokasi PKL: Mencari Solusi Yang Lebih Bijak

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com || CIANJUR – Rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari Desa Cipanas ke wilayah Kampung Balakang RT 01 RW 01 di Desa Sindanglaya terus menuai protes keras dari warga setempat. Pada hari Rabu, 19 Februari 2025, sejumlah tokoh masyarakat berkumpul di kantor Kepala Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas untuk menandatangani petisi yang menolak rencana tersebut. Para warga mengekspresikan kekhawatiran bahwa perpindahan ini akan memberikan dampak negatif signifikan bagi lingkungan mereka.

Wiyogi, seorang tokoh masyarakat dari Kampung Balakang Kidul RT 01, mengemukakan bahwa relokasi ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kebakaran, mengganggu akses jalan, dan memicu peningkatan tingkat kejahatan. Selain itu, kerumunan PKL yang padat dinilai dapat mengancam kesehatan warga karena polusi dan kepadatan yang tidak terkendali. “Warga bersuara bulat menolak relokasi ini karena berbagai dampak negatif yang mungkin timbul,” tandasnya.

Para warga menyadari bahwa para pedagang juga membutuhkan tempat berjualan yang layak. Oleh karena itu, mereka mengedepankan beberapa alternatif lokasi yang lebih cocok untuk PKL, seperti area bekas terminal KUD di Desa Cipanas atau lahan kosong di belakang ruko baru. Opsi ini dinilai lebih tepat karena memiliki kapasitas yang cukup dan letaknya strategis tanpa mengganggu ketertiban warga.

Wiyogi menekankan pentingnya mencari solusi yang bijak dengan tetap mempertimbangkan kepentingan semua pihak. “Idealnya, masalah ini diselesaikan di Desa Cipanas supaya tidak menimbulkan masalah baru di Desa Sindanglaya,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah dan pihak berwenang dapat meninjau ulang keputusan ini dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan ekonomi semua pihak yang terlibat.

Dengan suara yang bulat, warga Kampung Balakang RT 01 berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan warga mereka. Mereka berharap pihak berwenang mendengar aspirasi mereka dengan mencari alternatif relokasi yang lebih sesuai dan tidak mengganggu kenyamanan warga lokal.

“Mari bersama-sama mencari solusi terbaik tanpa harus menciptakan masalah baru,” pungkas Wiyogi, menutup wawancara dengan nada penuh harapan.

(Bet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses