Hallonusantara.com || PURWAKARTA – Komunitas Peduli Purwakarta (KPP) menduga bahwa proyek pemeliharaan Situ Cigangsa syarat dengan praktek korupsi. Pasalnya, proyek pemeliharaan Situ Cigangsa yang dikerjakan sekarang ini sebatas pengerukan endapan tanah namun menelan anggaran miliaran rupiah.
“Kami menduga pekerjaan pemeliharaan Situ Cigangsa tahun ini sebatas pengerukan tanah tapi kok harus menelan biaya miliaran rupiah,” kata Wakil KPP Tarman Sonjaya, Sabtu (10/6/2023).
Menurutnya, praktek penyalahgunaan anggaran negara yang terjadi di proyek pemeliharaan berkala Situ Cigangsa harus menjadi atensi aparat penegak hukum.
Selain itu, Tarman menambahkan yang harus menjadi perhatian di proyek pemeliharaan berkala Situ Cigangsa ini adalah tanah endapan yang dikeruk di Situ Cigangsa apakah dibuang untuk pengurugan di sekita lokasi atau dijual kepada pihak lain.
“Kalau sampai tanah endapan ini dijual ke pihak lain akan menambah permasalahan yang terjadi,” jelasnya.
Seperti diberitakan, Wakil Ketua Komunitas Peduli Purwakarta (KPP) Tarman Sonjaya mensinyalir proyek pemeliharaan berkala Situ Cigangsa, Purwakarta dengan anggaran miliaran rupiah merupakan proyek menghambur-hamburkan uang negara.
Pasalnya, hampir setiap tahun pemerintah mengalokasikan uang negara untuk menata dan memelihara Situ Cigangsa yang selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama kalangan petani.
Hal tersebut disampaikan Tarman Sonjaya, Kamis (8/6/2023). Menurutnya, selama ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar miliaran rupiah untuk menata kawasan Situ Cigangsa.
“Hampir tiap tahun dianggarkan miliaran rupiah untuk mengeruk tanah yang ada di area Situ Cigangsa, namun setelah itu Situ Cigangsa tidak dapat menampung air,” kata Tarman.
“Hakekat dari penataan Situ Cigangsa itu diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat namun selama ini pula Situ Cigangsa tidak pernah berfungsi,” pungkasnya. (Asmadi)