Hallonusantara.com || SUKABUMI – Seorang remaja ODGJ tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Inas (44) tahun warga kampung Cilandak, RT015/RW 004, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Selasa (14/05/2024).
Menurut keterangan Saksi pertama, Pahrudin (32) yang merupakan tetangga korban mengatakan bahwa sekitar pukul 04.00 WIB Pelaku RH, (26) yang merupakan anak kandung korban datang kerumahnya kemudian Pelaku menyodorkan uang sejumlah Rp 330.000,- (tiga ratus tiga puluh ribu rupiah) sambil berkata “mang tolong bunuh saya karena saya sudah membunuh ibu saya ” dan saat itu Saksi Pertama tidak mengindahkan Pelaku.
Kemudian pelaku mendatangi Saksi kedua sambil menyodorkan sejumlah uang recehan Rp 330.000,- (tiga ratus tiga puluh ribu rupiah) dengan ucapan yg sama terhadap Saksi pertama. Saat itu Saksi pertama dan Saksi kedua merasa penasaran kemudian mendatangi rumah rumah Korban untuk memastikan keadaan.
Sekitar pukul 04.15 WIB Saksi tiba dirumah Korban dan diketahui Korban dalam posisi terlentang didalam kamar dengan kondisi bersimbah darah sudah meninggal dunia akibat luka tusukan benda tajam (Garpu) pada bagian leher dan muka. Mengetahui kejadian tersebut kemudian Saksi melaporkan kepada Pihak Desa (Kadus) kemudian diteruskan kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Sekitar pukul 07.15 WIB Anggota Koramil 2213/Jampangkulon dan Anggota Polsek Kalibunder tiba di lokasi dan langsung mengamankan Pelaku di Kantor Polsek Kalibunder untuk menghindari amukan massa dan saat ini Kasus tersebut sedang ditangani Unit Reskrim Polres Sukabumi.
Kondisi Korban saat ini masih berada di TKP (kondisi terpasang garis polisi) menunggu pihak Reskrim Polres Sukabumi untuk melakukan penyelidikan.
Pelaku tinggal berdua bersama Ibu Kandung (Korban) dan Pelaku diduga merupakan ODGJ/kondisi terkadang stabil dan terkadang tiba – tiba marah atau mengamuk.
kejadian tersebut diduga sudah lebih dari 5 (lima) jam karena kondisi darah dari tubuh Korban dalam kondisi sudah mengering. Kondisi di TKP terkendala jaringan internet dan akses cukup jauh sehingga mengalami keterlambatan informasi dan mendatangi lokasi.
(Anwar)