Nasional

Presiden Prabowo Resmikan Direktorat Jenderal Pesantren, Perkuat Ekosistem Pendidikan Islam Nasional

82
×

Presiden Prabowo Resmikan Direktorat Jenderal Pesantren, Perkuat Ekosistem Pendidikan Islam Nasional

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com || JAKARTA —Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren (Ditjen Pesantren) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Pengumuman tersebut disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025, sebagai langkah strategis memperkuat peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

Kapan dan Di Mana Pengumuman Disampaikan.

Keputusan Presiden Prabowo diumumkan melalui tayangan video dalam acara Malam Bakti Santri untuk Negeri yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat malam (24/10/2025).

“Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan bahwa saya telah merestui dibentuknya Direktorat Jenderal Pesantren,” ujar Presiden Prabowo Subianto dalam pernyataannya yang dikutip dari infopublik.id, Sabtu (25/10/2025).

Mengapa Ditjen Pesantren Dibentuk

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren merupakan komitmen pemerintah untuk memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan lembaga pesantren di seluruh Indonesia.

“Ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pesantren,” tegas Kepala Negara.

Ditjen Pesantren akan berperan dalam penguatan kelembagaan, pengembangan kurikulum, pemberdayaan ekonomi pesantren, serta memperluas akses santri terhadap pendidikan tinggi, teknologi, dan kewirausahaan.

Pesan untuk Santri dan Dunia Pendidikan Islam

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga mengajak para santri untuk meneladani semangat Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan oleh KH Hasyim Asy’ari, sebagai tonggak perjuangan bangsa melawan penjajahan.

“Kita tidak boleh lupa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa menuju Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat,” ucap Presiden.

Presiden menegaskan bahwa semangat Hari Santri harus menjadi momentum untuk memperkuat tekad bangsa dalam menciptakan peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat.

Siapa yang Hadir dalam Acara

Acara Malam Bakti Santri untuk Negeri di TMII dihadiri langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, pejabat Kemenag, tokoh pesantren, serta ribuan santri dari berbagai daerah.
Kegiatan tersebut diisi dengan pementasan budaya, pembacaan shalawat, doa untuk bangsa, dan penampilan seni pesantren, sebagai simbol persatuan dan kontribusi santri untuk Indonesia.

Pernyataan Menteri Agama

Dalam sambutannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga pengingat peran santri sebagai pilar moral dan motor perubahan bangsa.

“Santri bukan hanya penjaga nilai-nilai agama, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial dan kemajuan bangsa,” ujar Nasaruddin.

Langkah Lanjutan Pemerintah

Kementerian Agama menyampaikan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren akan segera diikuti dengan penataan kelembagaan, penyusunan regulasi teknis, dan pengalokasian anggaran dalam APBN 2026.
Program ini akan berjalan dengan visi “Santri Mandiri, Indonesia Maju”, yang diharapkan memperkuat kontribusi pesantren dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan inovasi.

Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo menyampaikan pesan agar seluruh elemen bangsa menjadikan Hari Santri sebagai inspirasi perjuangan dan pengabdian untuk negeri.

“Dengan semangat Hari Santri, kita teguhkan kembali tekad untuk mengawal kemerdekaan Indonesia menuju peradaban dunia yang berkeadilan, berakhlak, dan bermartabat,” tutup Presiden Prabowo.

(Bet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses