DaerahPembangunan

Anggaran APBD Besar, Drainase Jalan Hanyawar Pacet Masih Tersumbat Bangunan Liar ?

73
×

Anggaran APBD Besar, Drainase Jalan Hanyawar Pacet Masih Tersumbat Bangunan Liar ?

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com || CIANJUR – Proyek pembangunan Jalan Hanyar Pacet senilai Rp1,165 miliar dari APBD Kabupaten Cianjur kembali menjadi sorotan publik. Meski secara teknis pengerjaan jalan dinilai sesuai standar, persoalan mendasar justru belum terselesaikan: drainase masih tertutup bangunan liar.

Asep, konsultan pengawas dari PT Herandas, menjelaskan proyek yang dikerjakan CV Mahapati ini memiliki panjang 377 meter, lebar 6 meter, dengan cor beton setebal 20 cm. Bahkan, pada titik kelima konstruksi jalan diperkuat dengan hotmix agar kualitas lebih terjamin. Pengerjaan ditargetkan rampung dalam waktu 90 hari kalender.

“Kontraktor sudah cukup baik. Kami mengimbau masyarakat agar tidak melintasi cor yang masih basah setidaknya 30 hari supaya kualitas jalan tetap terjaga. Proyek ini dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas sekaligus mendukung perekonomian warga,” kata Asep, Kamis (04/09/2025).

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Setiap kali hujan deras, genangan air selalu menutup jalan karena saluran air tersumbat bangunan liar yang berdiri semrawut di bahu jalan.

“Banjir sudah jadi langganan. Kalau begini, jalan baru pun cepat rusak. Untuk apa miliaran rupiah digelontorkan kalau drainasenya tetap mampet?” keluh seorang warga.

Desakan pun menguat agar Pemkab Cianjur tidak hanya fokus membangun jalan, tetapi juga berani menertibkan bangunan liar yang menutup aliran air. Warga menilai tanpa langkah tegas, proyek bernilai miliaran rupiah hanya akan menjadi hiasan sementara, bukan solusi nyata.

“Jalan bagus memang perlu, tapi kalau banjir masih terjadi, sama saja bohong. Pemerintah harus berani bongkar bangunan liar itu. Kalau tidak, masyarakat yang jadi korban,” tegas warga lainnya.

Kini, proyek Jalan Pacet menjadi ujian serius bagi Pemkab Cianjur. Publik menanti apakah pemerintah berani menyelesaikan akar persoalan dengan menertibkan bangunan liar, atau kembali terjebak dalam pembangunan yang terlihat indah di permukaan, namun gagal memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

(Bet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses