Hallonusantara.com || CIANJUR – Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan kegiatan Ekstrakurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi pemahaman karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Dengan demikian, SMPN 3 Karang tengah sudah mulai menerapkan kegiatan P5 Tema ke-1 selebrasi hasil karya anak siswa siswi SMP negri 3 karangtengah membuat minuman herbal dari bahan bahan tradisional.
Saat diwawancarai awak media guru PKS kurikulum Ima, mengatakan,”Sebagai salah satu wujud dari Implementasi Kurikulum Merdeka sejak awal bulan September hingga akhir bulan Oktober 2023. Mengapa tema tersebut yang diambil ? Karena pada dasarnya tema tersebut tercermin pada produk, untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk generasi masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan mulai dari tingkatan yang paling kecil yakni diri sendiri dan keluarga. Baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Salah satunya dengan melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar melalui pemanfaatan obat herbal menjadi salah satu obat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan, “paparnya .

Sementara itu kepala Sekolah SMPN 3 karangtengah, Dr. Tuti sopiah Susilawati. M.M.pd menambahkan,
“Selama kegiatan tersebut berjalan, yang menjadi sasaran pembelajaran P5 adalah seluruh siswa kelas VII dengan jumlah -+ 300 orang. Hal tersebut tidak hanya menjadi PR untuk peserta didik sebagai pelaksana P5, tetapi guru juga sangat berperan penting sebagai Koordinator dan Fasilitator P5 yang senantiasa harus selalu membersamai setiap peserta didiknya pada saat pelaksanaan KBM P5 berlangsung,” bebernya.
Di tempat terpisah pengawas sekolah Hadi Rusdiana menambahkan,”Kegiatan gebyar P5 ini merupakan pelaksanaan atau implementasi kurikulum merdeka, dimana sekarang satuan pendidikan atau sekolah harus sudah menerapkan atau ( IKM ) implementasi kurikulum merdeka, dalam kurikulum merdeka itu, ada dua struktur kurikulum, pertama intra, ya itu mata pelajaran wajib, yang 10 mata pelajaran. yang kedua P5 yang merupakan kurikuler, sekarang kurikulum merdeka itu lebih disederhanakan, pembelajaran berfokus pada anak, kreatifitas, inovasi dari anak, jadi konsepnya sekarang dalam pembelajaran paradikma baru guru itu bukan satu satunya sumber belajar, anak diharapkan di beri kesempatan apakah dia mau mengadopsi pengetahuan dari medsos, google dan sebagainya.
Mereka di harapkan berekflor sesuai dengan konsep pembelajaran abad 21,”pungkasnya.
(Anwar)