Ragam

Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Pengawasan Basecamp Jalur Gunung Putri Jadi Prioritas TNGGP

130
×

Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Pengawasan Basecamp Jalur Gunung Putri Jadi Prioritas TNGGP

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com | Cianjur – Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Adhi Nurul Hadi, S.Hut., M.Sc., mengungkapkan langkah-langkah strategis untuk menangani permasalahan sampah yang menumpuk di jalur pendakian Gunung Putri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet. Selain itu, pembenahan terhadap basecamp resmi maupun ilegal juga menjadi fokus utama dalam menjaga kelestarian kawasan.

Menurut Adhi, masalah sampah di jalur pendakian sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas basecamp dan pemandu ilegal yang tidak memberikan edukasi memadai kepada pendaki terkait pentingnya menjaga kebersihan. “Keberadaan basecamp ilegal menjadi tantangan besar dalam pengelolaan kawasan. Pendataan dan evaluasi intensif mulai dilakukan guna memperbaiki sistem pengelolaan ini,” ujarnya, Kamis (10/04/2025).

Pihak TNGGP berencana untuk menguatkan pengawasan terhadap basecamp ilegal sekaligus mendorong pembinaan kepada pengelola yang belum memenuhi standar. Pelanggaran terhadap aturan, seperti beroperasi saat pendakian ditutup, dapat berujung pada pencabutan izin usaha. Adhi menambahkan bahwa pendaki yang menggunakan jasa basecamp ilegal pun bisa dikenakan sanksi berupa denda, bahkan blacklist.

Adhi juga menyoroti peran kritis pendaki dalam menjaga kebersihan kawasan. Meskipun telah disediakan papan imbauan serta pelibatan Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam operasi bersih, perilaku pendaki kerap menjadi tantangan yang sulit diatasi. “Kami berharap pendaki lebih sadar bahwa sampah bukan hanya merusak kenyamanan, tetapi juga ekosistem, bahkan memengaruhi perilaku satwa,” jelasnya.

TNGGP juga berupaya menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah untuk membina basecamp, baik yang sudah terdaftar maupun yang belum. Dengan demikian, basecamp ilegal diharapkan dapat beroperasi sesuai standar yang mendukung pengelolaan kawasan secara berkelanjutan.

Adhi menegaskan bahwa kolaborasi semua pihak—pendaki, pengelola basecamp, hingga pemerintah daerah—menjadi kunci utama dalam menjaga kawasan Gunung Gede Pangrango. “Jalur pendakian ini bagian dari ekosistem yang harus dilestarikan bersama,” pungkasnya.

Peningkatan pengawasan, pembinaan, serta kesadaran diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah dan kelestarian kawasan taman nasional ini. (Bet)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses