Hallonusantara.com || Cianjur — Nasib pilu menimpa Alea Yumna (5), bocah yatim piatu asal Kampung Kebon Salak RT 001/007, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur. Sejak bayi, Alea berjuang melawan penyakit Hirschsprung, kelainan bawaan lahir yang menyebabkan penyumbatan pada usus besar akibat tidak adanya sel saraf penggerak feses secara normal.
Kondisi Alea kini sangat memprihatinkan. Sebelum menjalani operasi pertama, perutnya membusung parah. Setelah tindakan operasi dilakukan, perutnya memang mulai mengempis, namun ia mengalami keluhan baru berupa rasa gatal hebat di kepala hingga sering menggaruk sampai berdarah. Saat ini, Alea masih menunggu jadwal operasi kedua sembari berharap bantuan dari para dermawan untuk biaya pengobatan lanjutan.
Neneknya, Neng Devi Herawati (53), yang merawat Alea sejak kecil, menceritakan bahwa gejala penyakit cucunya mulai terlihat saat Alea berusia satu tahun, tidak lama setelah ibunya meninggal dunia.
“Awalnya Alea sering sakit, perutnya membesar, matanya cekung. Saya kira gizi buruk, tapi setelah diperiksa ternyata Hirschsprung,” ungkap Neng Devi dengan suara terbata, Selasa (14/10).
Keluarga sempat kebingungan mencari jalan pengobatan karena keterbatasan ekonomi. Berkat bantuan pihak desa, Alea akhirnya mendapatkan BPJS Kesehatan dan menjalani perawatan di RSUD Cimacan, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD R. Syamsudin, Sukabumi untuk menjalani operasi pertama.
“Sekarang kondisinya belum membaik dan dokter menyarankan operasi kedua. Tapi ada beberapa faktor medis dan biaya yang belum terpenuhi,” tambahnya.
Hingga kini, Alea dan neneknya hanya bergantung pada bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI). Meski hidup dalam keterbatasan, sang nenek tetap tegar dan berharap cucunya bisa sembuh serta hidup layaknya anak-anak seusianya.
“Saya ingin Alea bisa tersenyum, bermain, dan sekolah tanpa rasa sakit,” tutur Neng Devi lirih.
Alea sendiri kerap menyampaikan keinginannya untuk sembuh dan bersekolah. Neng Devi berharap masih ada tangan-tangan dermawan yang tergerak membantu biaya pengobatan cucunya.
“Dia sering bilang ingin sembuh, ingin sekolah. Semoga ada jalan dari Allah,” tutupnya penuh harap.
(Bet)