Hallonusantara.com || CIANJUR – Insiden aliran lumpur yang melanda akses jalan di kawasan Puncak Simun, Kampung Babakan Ngantai, Desa Cibadak, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, pada Minggu (6/7/2025) sempat menimbulkan keresahan warga. Genangan lumpur yang memenuhi jalan dan halaman rumah warga itu sempat dituding berasal dari salah satu villa yang ada di wilayah tersebut.
Ketua RW 10, Agus Setiawan, pada Selasa (8/7/2025) memberikan klarifikasi bahwa aliran lumpur bukan berasal dari villa, melainkan dari kebun kosong milik seseorang dari luar daerah.
“Setelah kami cek kembali di lapangan, ternyata aliran lumpur berasal dari kebun kosong milik orang luar daerah, bukan dari villa Pak Budi. Bahkan beliau dan para pekerjanya ikut turun tangan membersihkan jalan,” jelas Agus Setiawan.
Tak hanya Ketua RW, klarifikasi juga disampaikan oleh H. Budi Utomo, pemilik villa yang sebelumnya sempat disebut sebagai sumber lumpur. Ia didampingi oleh ketua RT dan tokoh masyarakat saat meninjau langsung lokasi.
“Untuk memastikan, saya cek lagi bersama warga, RT, dan RW. Ternyata lumpur itu berasal dari kebun kosong milik warga Jakarta. Villa saya tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut,” ungkap H. Budi.
Aliran lumpur terjadi akibat curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan tanah dari kebun kosong yang berada di atas permukiman warga tergerus air dan terbawa hingga ke jalan.
“Di belakang lahan kosong milik seseorang asal Jakarta, akibat curah hujan tinggi, tanah dan lumpur terbawa air hujan deras hingga mengalir ke jalanan dan halaman rumah warga,” tambah H. Budi.
Setelah kejadian, warga bersama H. Budi dan para pekerjanya melakukan gotong royong untuk membersihkan jalan dari lumpur. Tindakan cepat ini dilakukan guna menghindari potensi kecelakaan bagi pengendara motor dan pejalan kaki yang melintasi jalan licin.
Agus Setiawan menambahkan bahwa klarifikasi ini penting untuk meluruskan informasi yang sempat simpang siur di tengah masyarakat.
“Tuduhan terhadap pemilik villa bisa menimbulkan kesalahpahaman dan keresahan lebih lanjut jika tidak segera diluruskan dengan fakta lapangan,” tegasnya.
(Bet)