Hallonusantara.com|| LAMPUNG UTARA– Belum lama ini, Bupati Lampung Utara, Hi. Budi Utomo. S.E bersama Kapolres AKBP Kurniawan Ismail S.H., S.I.K., M.I.K. datang berkunjung kerumah keluarga korban Curas pasangan Hardi dan Parni Desa Suka Maju, Kecamatan Abung Semuli.
Diketahui, Budi Utomo merasa khawatir adanya dampak pada kondisi psikologi kedua pasangan tersebut pasca kematian anaknya. Kepada mereka, Budi menginginkan mendapat semacam pendampingan psikologi pasca trauma atau disebut Treatment Trauma Healing (TTH), dari Polda Lampung melalui Kapolres Lampung utara.
“Melalui Kapolres Lampung Utara, saya meminta bantuan kepada pihak Polda Lampung untuk memastikan bagaimana kondisi psikis keluarga korban. “ujar Bupati Lampura, Rabu (08/02/23).
Dikatakan juga oleh Budi Utomo, bahwa dirinya merasa perihatin dengan adanya kejadian curas tersebut, dan merasa geram oleh kebiadaban pelaku dimana korban (Ilham) harus kehilangan nyawa dalam peristiwa itu.
“Kita merasa prihatin atas kejadian tersebut, dan ini merupakan perbuatan yang sadis, dimana harta milik korban diambil dan orangnya dibunuh,” ucapnya.
Selanjutnya, Budi Utomo mengapresiasi Kinerja Polisi yang telah dapat membekuk si Pelaku kejahatan tersebut, “Dan kita selaku Pemerintah daerah tentu mengapresiasi atas kinerja Polres Lampung Utara yang dalam waktu yang singkat telah berhasil menangkap pelaku, sehingga bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat, memberikan keyakinan bahwa Polisi itu ada untuk rakyat. ” sambungnya.
Sementara, Bapak kandung korban (Hardi) menceritakan sejak terjadinya peristiwa itu, dirinya masih diselimuti duka yang mendalam, bahkan ia merasa trauma pun untuk melintas di TKP (Tempat Kejadian Perkara) terjadi.
“Saya masih marasakan duka yang mendalam, bila hendak jalan keluar rumah tidak berani melintas dan melihat TKP. jadi teringat saat korban mengerang ditembak pelaku ” kata Hardi.
Perasaan yang sama juga diceritakan oleh Parni ibu kandung (alm) Ilham, yang masih mengingat betapa ia mengasuh sejak kecil, disekolahkan, dewasa dan membantu pekerjaan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Bila saya melihat kamarnya, rasanya seperti tidak percaya bila korban Ilham sudah pergi untuk selamanya,” timpal Parni pilu.
Secara terpisah beberapa warga masyarakat juga turut berkomentar atas peristiwa keji yang dilakukan oleh para kawanan pelaku, diantaranya Farid Helmi, Kepala Dusun Sukajadi Supriadi dan juga Yanto. Mereka mengatakan, para pelaku selain memang sangat meresahkan warga dan sudah banyak hewan ternak disini yang hilang.
“Para pelaku itu seperti orang yang tidak memiliki hati, hanya karena untuk mengambil hewan kambing saja harus menembak mati orang,” ucapnya
“Tapi kami masyarakat tetap berterima kasih kepada pihak Polres yang telah berhasil menangkap dua orang diantara mereka, bahkan salah satunya juga mati, kami masyarakat siap mendukung aparat. ” ujar salah satu warga. (Duta Anggara)