Hallonusantara.com || SUMEDANG-Dalam rangka memperingati hari Bhayangkara tahun 2022, Mabes Polri akan menyelenggarakan lomba Tiga Pilar, yakni merupakan suatu konsep kekompakan, keterpaduan dan kerjasama dalam satuan lingkungan pemerintahan kelurahan atau desa antara lurah atau disebut juga walinagari bersama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Kelurahan Talun Kecamatan Sumedang Utara yang mewakili Sumedang di tingkat Polda Jabar mendapatkan penilaian terbaik dari tim penilai Tingkat Polda, sehingga diproyeksikan untuk mengikuti lomba Tiga Pilar di tingkat Mabes Polri.
Bripka Ade Mulyana Bhabinkamtibmas kelurahan Talun mengatakan, kalau pihaknya telah mendengar informasi bahwa kelurahan Talun mendapatkan penilaian terbaik di ajang lomba Tiga Pilar Tingkat Polda Jabar.
” Saya mendapat informasi kalau Kelurahan Talun mendapatkan penilaian terbaik, sehingga diproyeksikan untuk terus melaju ke Tingkat Mabes Polri,” ujar Bripka Ade Mulyana saat dikonfirmasi wartawan, (27/06/2022).
“Namun demikian untuk kepastiannya, kami masih menunggu keputusan resminya,” tandas Bripka Ade Mulyana.
Sementara itu Lurah Talun Rinny Mulyati mengungkapkan rasa bahagianya karena lingkungannya akan mewakili lomba Tiga Pilar di tingkat pusat.
“Kami sangat berbangga hati jika memang kami layak untuk mewakili lomba tersebut, dan tentunya ini akan menjadi lebih memicu terhadap tiga pilar di lingkungan kami, guna lebih baik dan solid lagi bahkan ditingkatkan kinerjanya demi melayani masyarakat,” ungkap Rinny Mulyati.
Dijelaskan Rinny, bahwa kegiatan tiga pilar di kelurahan Talun selalu dilaksanakan setiap hari Jum’at seperti diantaranya melakukan kunjungan ke setiap RT di lingkungan kelurahan Talun, melakukan penilaian tong sampah hasil keasi warga, melihat kebersihan lingkungan, sapa warga, dan memberikan sembako kepada warga kurang mampu.
“Salah satu program unggulan kelurahan Talun adalah kreasi pembuatan tong sampah disetiap lingkungan RT,” ujar Ranny.
” Tujuannya adalah untuk mewujudkan lingkungan Talun yang bersih dan sehat,”katanya.
Masih kata Ranny, masyarakat dibina untuk membudayakan hidup bersih, sampah-sampah yang ada disortir dan dipisah antara sampah organik dan anorganik untuk dikelola dengan disesuaikan pemanfaatannya.
“Pengelolaan sampah dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat ( KSM ), serta melibatkan karang taruna,” kata Renny.
“Intinya, dari rangkaian kegiatan yang dilakukan ini adalah bahwa kami ingin memberdayakan masyarakat dari hal kecil seperti memperhatikan kebersihan lingkungan, dan tentunya yang dapat memberikan manfaat,” pungkasnya. ( Agus HD )