Ragam

Miris, Security SMKN Terpavorit Di Cianjur Diduga Berani Halangi Dan Larang Wartawan Liputan

×

Miris, Security SMKN Terpavorit Di Cianjur Diduga Berani Halangi Dan Larang Wartawan Liputan

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com|| CIANJUR- Seorang Satpam SMKN 1 Pacet, diduga telah menghalangi dan melarang liputan terhadap seorang jurnalis yang hendak mellis di Sekolah Pavorit se-Cianjur tersebut, yang berlokasi di Jln. Hanjawar, Kecamatan Pacet, pada Selasa (21/02/2023).

Bet Indrayama, selaku wartawan yang mengaku dihalangi dan dilarang tersebut mengatakan, MN adalah oknum Satpam yang melarang dan menghalangi dirinya saat akan meliput kegiatan pelaksanaan Disnatalis SMKN 1Pacet.

“Saat saya meminta ijin meliput kegiatan Program Disnatalis itu kepadanya, tapi satpam Sekolah SMKN 1 Pacet itu buka suara dengan mengatakan pihaknya tidak melibatkan dalam pelaksanaan program Disnatalis disekolah tersebut,” terang Bet

“Sementara harus ada kompirmasi dulu, boleh kompirmasi ke humasnya atau ke siapa tapi tidak boleh ketemu, karena semua lagi sibuk soalnya,” lanjut Bet, menirukan ucapan MN

Padahal kata Bet, sebelumnya dirinya sudah memperlihatkan Surat tugas Maupun id card nya selaku pewarta yang sah di salah satu media online, dan Bet pun sudah meminta kepada MN untuk dipertemukan kepada Humas SMKN 1 Pacet.

“Ketika dilarang sama MN untuk meliput kegiatan Sekolah tersebut, saya meminta informasi Panitia dan dipertemukan dengan Humas sekolah SMKN1 Pacet, namun MN dengan tegas mengatakan wartawan dilarang meliput kegiatan tersebut. Alasannya, ya itu karena belum terdaftar, bingung saya masa media setiap ada peliputan publik mesti daftar dulu,” papar Bet.

“Sedangkan yang kami baca dan ketahui Wartawan itu diatur dan dilindungi undang-undang Republik Indonesia Tahun 1999 tentang pres no 40. Bahwa Pres Nasional sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan pembentuk opini harus dapat melaksanakan, asas, fungsi, hak pres yang profesional. Ini malah dilarang dan dihalang-halangi,” tegas Bet.

Dalam kesempatan lain, Fadoli selaku Humas SMKN 1 saat di konfirmasi, mengakui tindakan Satpam yang bertugas di Sekolahan itu memang tidak benar.

“Seharusnya satpam itu menghubungi saya sebagai humas, bahwa ada media yang hendak meliput kegiatan Disnatalis tersebut,” kata Fadoli.

“Jadi saya tidak tau kalau ada media yang datang, saya sedang ada di ruangan lain pada saat acara Disnatalis, dan saya tidak menghadiri acara tersebut namun saya ada di ruangan kantor sekolah, mobil saya pun di taruh di belakang karena di depan penuh tamu undangan,” ucap Fadoli. (Anwar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.