Hallonusantara.com || Sumedang, Jawa Barat – Dunia memang berputar ada siang ada malam, begitupun dengan kehidupan bak roda berputar kadang di bawah kadang di atas. Sebagai insan manusia kita hanya berkehendak dan Tuhanlah yang menghendaki, Selasa (07/06) 2022.
Begitu pun yang dialami oleh pasangan Devy Rusdiyanto dan Dr. Linda Raharjo, yang terpantau oleh awak media Hallonusantara.cim dalam laman pribadinya mengungkapkan, bahwa mereka sempat terpuruk dan merasakan hidup di garis bawah, tapi dijalani dengan sabar dan tawakal.
“Kami merasakan hidup pahit, mengontrak, bekerja di klinik orang, bahkan sempat merasakan tidak memiliki uang manakala anak dalam keadaan sakit, dan sangat membutuhkan uang untuk berobat,” ungkap Dr. Linda dalam laman pribadinya.
Bergelut di dunia kesehatan selama kurang-lebih 20 tahun, akhirnya membuahkan hasil dengan diberikannya kepercayaan oleh Tuhan yang maha kuasa dengan limpahan rezeki yang berkecukupan.
“Alhamdulilah jerih payah selama ini berbuah manis, berkat kerja keras dan kepercayaan yang Alloh SWT memberikan kepada keluarga kami,” tutur Dr. Linda
Sebagai ungkapan rasa syukur dan berkaca dari pengalaman merasakan hidup yang pahit, Davy dan Linda tergugah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu di bidang yang mereka geluti di bidang kesehatan, dengan mendirikan Vynda Bhakti Untuk Negeri.
“Vynda Bhakti Untuk Negeri kami dirikan guna melayani pemeriksaan dan pengobatan secara gratis untuk para lansia dan warga yang tidak mampu,” kata Linda.
Untuk saat ini, Vynda Bhakti tengah bersinergi dengan beberapa pihak dan Pemerintah Daerah setempat untuk dijadwalkan pelaksanaan program pengobatan gratis di beberapa daerah.
Adapun jadwal yang sudah rilis dan akan dilaksanakan, pada bulan Juni – September 2022, diantaranya ; 12 Juni di Desa Wanajaya (Surian) 26 Juni di Desa Kamal (Tanjungmedar l)10 Juli di Desa Tanjungmulya (Tanjungkerta l), 17 Juli di Desa Kertamulya (Tanjungmedar), 29 Juli di Desa Kertaharja (Tanjungkerta), 7 Agustus di Desa Hariang (Buahdua), 21 Agustus di Desa Karangbungur (Tanjungmedar), 4 September di Desa Cisarua (Cisarua), 18 September di Desa Cikoneng (Ganeas), dan 25 September di Desa Licin (Cimalaka). (Agus HD)
