MancanegaraNasional

PPIH Siapkan Skema Baru untuk Jamaah Lansia

×

PPIH Siapkan Skema Baru untuk Jamaah Lansia

Sebarkan artikel ini

Hallonusantara.com || JEDDAH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang melakukan komunikasi dengan pengelola angkutan di Masyair terkait skema baru yang ditawarkan saat pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna)

Skema baru terkait pergerakan jamaah haji yang ditawarkan PPIH tersebut sebagai salah satu ikhtiar mengurangi potensi kelelahan dari jamaah haji lansia dan risiko tinggi.

Skema baru tersebut terkait rute perjalanan khusus jamaah lansia, risiko tinggi dan berkebutuhan khusus saat pelaksanaan puncak haji yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina.

“Sekarang kami sedang melakukan komunikasi dengan pengelola transportasi angkutan di Masyair. Harapannya, dalam satu atau dua hari ke depan sudah ada jawaban,” kata Ketua PPIH Subhan Cholid kepada Media Center Haji (MCH) di Jeddah.

Selama ini, lanjut Subhan, setelah pelaksanaan wukuf di Arafah hingga terbenamnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah lansia langsung diangkut menuju ke Mina dengan melintas di Muzdalifah sejenak tanpa turun dari kendaraan. Tapi, ini hanya hanya untuk perjalanan kendaraan terakhir, setelah semua jamaah diberangkatkan ke Muzdalifah.

Skema baru ini hanya hanya lansia yang membutuhkan bantuan, seperti jamaah yang menggunakan kursi roda atau harus dipapah saat jalan.

“Jadi, bus terakhir yang mengangkut jamaah lansia, akan berangkat terakhir dan melintas di Muzdalifah langsung menuju ke Mina. Ini dilakukan untuk mengurangi kelelahan jamaah lansia karena naik turun bus dan harus didorong untk menunggu di area terbuka,” tambah Subhan.

Namun, skenario itu masih menunggu approve atau persetujuan dari pemerintah Arab Saudi karena terkait dengan pergerakan jamaah secara keseluruhan.

Dikatakan Subhan, skema tersebut berpengaruh pada rute perjalanan karena rute Arafah-Muzdalifah dan Muzdalifah-Mina itu berbeda, tidak bisa langsung jalan ke sana. “Tapi, karena ini ada kebutuhan khusus untuk mengurangi kelelahan lansia, mudah mudahan dalam satu dua hari sudah ada jawaban,” jelas Subhan.

Jamaah yang ada di dalam bus terakhir tersebut juga masuk dalam daftar yang dibadalkan saat pelaksanaan ibadah lontar jumrah. Menurut Subhan, badal lempar jumrah tersebut akan meringankan untuk semuanya, baik itu jamaah sendiri atau yang membantu. Dibandingkan harus memapah atau mendorong jamaah saat lempar jumrah, lebih baik membawakan batunya dan melontarkannya.

Nantinya, akan dicarikan cara teknis dan siapa yang akan melempar. Apakah dilakukan sama ketua regu dan ketua rombongan, sesama anggota kloter atau lebih baik lagi keluarga.

“Karena untuk ke lontar jumrah tidak diizinkan penggunaan kendaraan. Karena itu, akan lebih meringankan jika dibadalkan, demi kemaslahatan semuanya,” pungkas Subhan. (Alhas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.