Hallonusantara.com || CIANJUR – Program yang akan di luncurkan sebentar lagi file projek makanan bergizi yang menyasar ke sekolah sekolah yang di selenggarakan oleh dinas pendidikan kabupaten Cianjur akan terlaksana.
Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan Ruhli Selohudin kepada awak media saat di jumpai di sela sela kegiatannya di Bale Prayoga Pendopo Cianjur pada Rabu, (09/10/2024).
” Betul perlu kami sampaikan kepada teman teman semua, sesuai dengan surat yang kami terima, kemudian sesuai dengan regulasi, sesuai dengan arahan pimpinan bahwa betul di kabupaten cianjur akan di laksanakan file projek tentang makanan bergizi untuk sekolah,” ucapnya.
” Kami dari Dinas Pendidikan sebagai penerima manfaat, yang awalnya di tentukan satu titik, tapi ada perubahan menjadi 3 titik, yang pertama di titik tengah,itu tetap di fokuskan di Kecamatan Karangtengah, kemudian Kecamatan Sukanagara, kemudian yang ketiga di Kecamatan Cidaun,” jelasnya
Sesuai dengan kesepakatan, lanjutnya dia” Dengan adanya file projek ini menyasar untuk 5000 orang anak sekolah terdiri dari jenjang, Paud, SD, SMA, SMK, MA, kemudian pendidikan non pormal dan pesantren,” kata Ruhli.
Ruhli mengatakan, kamipun sesuai dengan arahan pimpinan bahwa untuk keterlibatan ini , karena bukan hanya dinas pendidikan, ada beberapa OPD terkait di antaranya Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian, kemudian Dinas Pertanian sebagai lidink sektor, serta ada DPMD, dan kecamatan masing masing yang di tunjuk sebagai fail projek,” imbuhnya.
” Ini akan dilaksanakan mudah mudahan sesuai arahan mulai pertengahan Oktober atau setelah Anggaran Dana turun, tapi kami yakin itu setelah dana turun kita akan melaksanakan rencana kemarin sekitar 3 bulan untuk sebagai file projek,” paparnya.
Untuk jenis makanannya sendiri sesuai kebutuhan anak, karena masing masing sekolah kebutuhan gizinya tidak akan sama
” Untuk penentuan jenis makanan sesuai yang telah di tentukan itu di serahkan kepada Dinas Kesehatan, pertama untuk Nutrisi, kebersihan Gizi, karena antara jenjang Paud dengan jenjang yang lebih atas itu akan berbeda apa yang harus jelaskan, misalkan jenjang Paud Susunya akan lebih banyak dan untuk jenjang SMA tentu akan berbeda, tapi sesuai dengan aturan Regulasi kita serahakan kepada kawan kawan di dinas kesehatan untuk penentuan Gizi ini dan sebagainya,” pungkas Ruhli.
(Anwar)