Hallonusantara.com || BANDUNG – Ada ribuan cara untuk mencintai lingkungan. Bagi siswa SMKN 8 Bandung,bahasa cintanya adalah membuat mesin pencacah plastik. Diresmikan pada Oktober tahun lalu, efektivitas mesin ini mampu menekan 90% volume dan 75 % masalah limbah tergantung derajat recovery serta komposisi sampah.
Salah satu siswa Teknik Bodi Kendaraan Ringan (TKBR) SMKN 8 Bandung, Rudiansyah menuturkan, selain mesin pemotong rumput empat tak, semua komponen dari alat ini merupakan rakitan siswa. “Mesin ini dibuat dengan skala kecil sehingga bisa dibawa kemana-mana, menggunakan bahan pelat besi dengan dua van belt untuk memaksimalkan putranya ,” tuturnya
Ia menambahkan, alat ini juga dimanfaatkan untuk mencacah daun sebagai sampah organik. “Namun, akan perlu perawatan lebih lanjut dari pisau pemotongnya” katanya.
Ia menambahkan, alat ini juga dimanfaatkan untuk mencacah daun sebagai sampai organik. “Namun, akan perlu perawatan lebih lanjut dari pisau pemotong,” Katanya.
Sedangkan pembina sekaligus guru TKBR SMKN 8 Bandung, M. Yusup Kurnia mengatakan, selain siswa pembuatan alat ini juga melibatkan guru dari lintas keahlian dan di dukung manajemen sekolah bidang sarana dan prasarana.
Ia berharap,inovasi ini mampu memotivasi setiap orang untuk terus membuat solusi dari masalah yang dihadapi. ” Ada banyak masalah yang di hadapi. “Ada banyak masalah di dunia, Kita berharap mereka bisa kreatif untuk memecahkan Maslah,” pesannya.
(Enggal.SW)