Hallonusantara.com || SUMEDANG –Bendungan Sadawarna yang terletak di Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang, merupakan upaya pengelolaan sumber daya air yang telah direncanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ( Ditjen SDA ) untuk mengatasi kebutuhan air yang sangat meningkat, juga untuk memenuhi kebutuhan air irigasi dan pengendalian banjir di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tahapan pembangunan Bendungan Sadawarna terdiri dari 2 paket, yaitu paket 1 berfokus untuk membangun bendungan utama, bangunan pengelak, bangunan pengambilan, dan bangunan hidromekanikal. Sedangkan paket 2, berfokus untuk membangun jalan masuk ke bendungan, jalan lingkar, relokasi jalan, bangunan pelimpahan, serta pembangunan fasilitas lainnya.
Dikatakan Bupati Sumedang H. Donny Ahmad Munir, Bendungan Sadawarna sebagian besar masuk wilayah kecamatan Surian kabupaten Sumedang yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Subang.
“Sore kemarin saya meninjau kelokasi pembangunan bendungan Sadawarna yang tahap pembangunannya kini sudah mencapai 90% pembangunan fisiknya,” ujar Bupati, dalam akun pribadinya Jum’at (15/06/2021).
Bupati menjelaskan, Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang mampu menampung 44,61 juta meter kubik untuk mensuplai irigasi 4.500 hektare di kabupaten Subang dan Indramayu.
“Dengan luas genangan 670 hektare, bendungan ini mereduksi banjir di DAS Cipunagara, yakni Sumedang – Subang – Indramayu,” jelas Donny.
Donny menambahkan, bahwa dengan adanya pembangunan bendungan ini, tentunya banyak peluang yang dapat dikembangkan di sekitar bendungan. Salah satunya ada semenanjung di Desa Surian medal yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
“Kawasan Surian dapat menjadi segitiga emas untuk Sumedang – Subang – Indramayu,” pungkasnya. ( Agus HD )